Breaking News

Mengingat Laga Final Euro 2000: Golden Goal Prancis Pupus Mimpi Italia

20 tahun lalu Italia hampir saja mengakhiri puasa mereka dengan meraih Piala Eropa, namun Prancis berhasil membalikkan keadaan dengan dramatis.

Prancis rayakan tropi Euro 2000 (sumber: uefa)
Pelaksanaan Piala Eropa 2020 kini telah resmi ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan karena wabah virus COVID-19 atau corona yang melanda Eropa khususnya. Sekarang mari kita sedikit flashback ke 20 tahun lalu, ketiga golden goal menyelesaikan laga final Piala Eropa 2000 dan memupus harapan Italia memenangkan kompetisi empat tahunan ini.
Prancis, juara dunia yang berkuasa saat itu setelah mengangkat Piala Dunia di kandang pada 1998, didorong sepenuhnya oleh tim Azzurri yang penuh dengan legenda Serie A seperti Alessandro Del Piero, Francesco Totti, Alessandro Nesta, dan Paolo Maldini.
Prancis juga memiliki para pemain bintangnya sendiri, dari Zinedine ZIdane, Thierry Henry, Lilian Thuram, Marcel Desailly, hingga pelatih mereka sekarang Didier Deschamps.Serie A saat itu merupakan pusat perhatian dunia sepak bola dan tidak heran separuh pemain timnas Prancis juga bermain di sana.
Susunan Lineup

Lineup Italia (sumber: wikipedia.org)
Tidak ada Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang Italia, tetapi Francesco Toldo yang juga tidak kalah hebat menjadi pilihan utama di atas kiper Milan, Christian Abbiati. Dengan formasi 3-5-2, pelatih Dino Zoff menurunkan trio bek tengah Alessandro Nesta, Fabio Cannavaro, dan Mark Iuliano di laga final. Ketiganya diapit oleh Paolo Maldini dan Gianluca Pessotto.
Sementara lini tengah diisi oleh Demetrio Albertini dan Luigi Di Biagio dari Internazionale dengan Stefano Fiore diberi tugas untuk memulai serangan. Di lini serang Dino Zoff memilih memainkan Marco Delvecchio dan Francesco Totti.

Lineup Prancis (sumber: wikipedia.org)
Sementara itu Prancis menggunakan formasi 4-2-3-1 andalannya. Fabien Barthez mengisi pos kiper dengan dikawal oleh duo bek tengah Laurent Blanc dan Desailly, yang diapit bek sayap Lilian Thuram dan Bixente Lizarazu.
Di lini tengah pelatih Roger Lemerre mempercayakan Patrick Vieira dan Deschamps sebagai gelandang bertahan, sementara Zidane, Henry, dan Youri Djorkaeff mengisi pos gelandang serang. Posisi striker tunggal diisi oleh Christophe Dugarry.
Jalannya Laga
Prancis mengalahkan Italia melalui adu penalti dua tahun sebelumnya di perempat final Piala Dunia 1998 di Stade de France. Sekali lagi Italia merupakan underdog di laga final ini, tetapi mereka menghasilkan tampilan yang jauh lebih baik daripada perkiraan dan mendominasi bola untuk waktu lama.
Kedua tim mendapat peluang di babak pertama, dimana Henry, Djorkaeff, dan Delvecchio hampir mencetak gol untuk negara masing-masing. Sepuluh menit memasuki babak kedua, pemain Italia jangkung itulah yang terlebih dahulu memecah kebuntuan.

Delvecchio dan Totti cetak gol pertama Italia (sumber: Getty Images)
Delvecchio mencetak gol berkat permainan Francesco Totti. Dengan punggung menghadap ke gawang tepat di luar area penalti, dan dengan sedikit kemungkinan dalam melakukan umpan ke depan, Totti berhenti dan menarik dua bek Prancis sebelum mengeksekusi umpan backheel sempurna menuju Pessotto di sayap. Umpan silang Pessotto yang akurat disambut tendangan voli oleh Delvecchio.
Italia harus melindungi keunggulan mereka selama 35 menit - dan injury time - untuk memenangkan Kejuaraan Eropa pertama mereka sejak 32 tahun. Zoff memasukkan Del Piero untuk bertindak sebagai titik fokus serangan balik, dan rencananya terbukti efektif.

Gol Wiltord di akhir babak kedua (sumber: Getty Images)
Meski strategi tersebut berhasil, Del Piero entah bagaimana tidak dapat memasukkan bola ke gawang pada kedua kesempatan, dimana satu tembakan melebar dan lainnya mengarah pada Barthez. Penyerang Juventus itu jelas menyesali kegagalan itu ketika pemain pengganti Sylvain Wiltord menyamakan kedudukan hanya 15 detik dari peluit akhir babak kedua.
"Setiap kali saya menutup mata, yang saya lihat adalah dua peluang yang gagal saya ambil," kata Del Piero setelah pertandingan. "Saya tidak bisa memaafkan diri sendiri."

Del Piero (sumber: epa)
Babak Perpanjangan Waktu dan Golden Goal
Italia yang lelah secara mental dan fisik bermain hati-hati di babak perpanjangan waktu. Hal ini dimanfaatkan dengan sempurna oleh Prancis. Pergerakan hebat Robert Pirès di sebelah kanan pertahanan Italia berhasil melewati hadangan Cannavaro.
Sesampainya di ujung garis lapangan, Pires kemudian melakukan umpan silang yang cukup sulit, yang disambut oleh David Trezeguet yang berhasil menembakkan bola dengan luar biasa masuk ke gawang Italia. Berkat aturan golden goal, laga pun usai seketika itu pula. Skor 2-1 cukup untuk memastikan kemenangan Prancis.

Golden Goal Trezeguet (sumber: Getty Images)
Dengan kemenangan ini Prancis menobatkan diri mereka sebagai juara Eropa dan dunia, dan status mereka sebagai yang tak tersentuh di level internasional tidak kalah layaknya dengan Spanyol di tahun 2012. Meski gagal juara, pasukan Zoff kembali ke Italia dengan 'kemenangan kecil' setelah melampaui ekspektasi dengan nyaman.
Sumber referensi: theguardian.com, uefa.com

Tidak ada komentar