Ketika Deportivo Permalukan AC Milan di Liga Champions
Berbicara mengenai klub sepak bola Spanyol pikiran kita pasti akan tertuju ke dua klub besar yaitu Real Madrid dan Barcelona. Memang, nama besar dan prestasi kedua klub tersebut tidak bakal diragukan lagi. Sederet nama-nama pemain bintang pernah memperkuat kedua klub tersebut. Namun tahukah kalian bahwa ada klub kecil yang pernah mengguncang dunia di era 1990-an? Nama klub tersebut adalah Deportivo La Coruna.
Real Club Deportivo de La Coruña adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota A Coruña, Galisia. Klub ini didirikan pada tahun 1906. Sepanjang sejarah klub, Deportivo telah memenangkan satu gelar La Liga, yaitu pada musim 1999-2000, serta telah lima kali menempati posisi runner-up. Super Depor juga telah dua kali memenangkan Copa del Rey dan tiga kali menjadi juara Supercopa de España.
Deportivo selalu menjadi klub provinsial di Spanyol. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di divisi kedua daripada divisi pertama. Pada 1990, klub ini akhirnya berhasil promosi ke divisi pertama setelah berada di luar La Liga selama 17 tahun.
Setelah berjuang di zona degradasi pada musim 1991-92, Depor mengalami musim kebangkitan pada 1992-93. Mereka selalu berada di atas klasemen dan pada akhirnya finish di peringkat tiga di bawah juara Barcelona dan Real Madrid, sehingga lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Susunan pemain Deportivo La Coruna 2003-04 |
Puncak prestasi mereka adalah ketika Deportivo la Coruna berhasil memenangi Liga Spanyol pada musim 1999-2000 untuk pertama kalinya dan mencapai semi final Liga Champions Eropa pada musim 2003-04 setelah mengalahkan AC Milan di perempat final melalui come back yang luar biasa. Pencapaian ini membuat mereka mendapat julukan Super Depor.
Penampilan Deportivo di Liga Champions Eropa musim 2003-04 terbilang luar biasa. Mereka berhasil mengalahkan dua klub terkenal dari Italia, Juventus dan AC Milan. Setelah mengalahkan Juventus yang diperkuat Nedved dan Del Piero di babak 16 besar, Deportivo la Coruna dihadapkan dengan lawan berat lainnya, juara bertahan musim lalu, AC Milan.
Pertandingan leg pertama dilangsungkan di San Siro, kandang Milan. Malam itu menjadi malam yang menyedihkan buat pendukung Deportivo la Coruna. Mereka dihancurkan Milan dengan skor 4-1! Gol Milan dicetak oleh Kaka, Shevchenko, dan Andrea Pirlo. Banyak yang mengatakan tim ini sudah pasti gagal lolos ke semi final, tidak ada yang percaya mereka akan membalikkan keadaan di leg kedua. Tapi jangan pernah meremehkan Deportivo di kandangnya, Riazor. Namun itulah yang dilakukan Milan dan mereka sangat menyesalinya hingga saat ini.
Deportivo La Coruna memukul balik kekalahan 4-1 di leg pertama dengan berbalik menghancurkan Milan dengan skor 4-0! Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, Albert
Luque dan legenda klub Fran menjadi protagonista malam itu dengan gol-gol mereka. Sebuah sejarah mereka berhasil masuk ke semi final!
Namun sayang impian mereka untuk mendapat gelar Liga Champions Eropa akhirnya harus kandas di tangan FC Porto asuhan Jose Mourinho, yang akhirnya keluar sebagai juara tahun itu.
Penampilan Deportivo di Liga Champions Eropa musim 2003-04 terbilang luar biasa. Mereka berhasil mengalahkan dua klub terkenal dari Italia, Juventus dan AC Milan. Setelah mengalahkan Juventus yang diperkuat Nedved dan Del Piero di babak 16 besar, Deportivo la Coruna dihadapkan dengan lawan berat lainnya, juara bertahan musim lalu, AC Milan.
Pertandingan leg pertama dilangsungkan di San Siro, kandang Milan. Malam itu menjadi malam yang menyedihkan buat pendukung Deportivo la Coruna. Mereka dihancurkan Milan dengan skor 4-1! Gol Milan dicetak oleh Kaka, Shevchenko, dan Andrea Pirlo. Banyak yang mengatakan tim ini sudah pasti gagal lolos ke semi final, tidak ada yang percaya mereka akan membalikkan keadaan di leg kedua. Tapi jangan pernah meremehkan Deportivo di kandangnya, Riazor. Namun itulah yang dilakukan Milan dan mereka sangat menyesalinya hingga saat ini.
Namun sayang impian mereka untuk mendapat gelar Liga Champions Eropa akhirnya harus kandas di tangan FC Porto asuhan Jose Mourinho, yang akhirnya keluar sebagai juara tahun itu.