Breaking News

Dibuang, 3 Kiper Lulusan Akademi AC Milan Ini Jadi Pahlawan di Klub Lain

Italia memiliki reputasi menghasilkan kiper-kiper terbaik dunia, terutama pada era keemasan Serie A di periode 90an. Diantara mereka terdapat tiga nama pemain yang pernah menimba ilmu di generasi emas AC Milan, sebelum bersinar bersama klub mereka masing-masing.
Siapa saja mereka? Berikut di bawah ini adalah nama-namanya:
1. Francesco Toldo
Francesco Toldo (sumber: Getty Images)

Dilahirkan di Padua, Veneto, Toldo memulai karirnya bersama Milan pada tahun 1987. Namun, ia tidak pernah bermain dengan Milan, dipinjamkan selama masa tugasnya bersama klub, berturut-turut ke Hellas Verona (1990–91), Trentino (1991–92) ), dan Ravenna (1992-93).
Toldo kemudian bergabung dengan Fiorentina pada tahun 1993, dan menjadi starter selama delapan musim, membantu klub memenangkan gelar Serie B di musim pertamanya, dan mendapatkan promosi ke Serie A.
Ia juga memenangkan Coppa Italia dua kali, Supercoppa Italiana, dan bermain dalam satu edisi Liga Champions UEFA, serta mencapai semi-final Piala Winners pada 1996-1997.
Pada tahun 2000, Toldo dinobatkan sebagai Kiper terbaik Serie A dan menjadi kiper utama timnas Italia di Piala Eropa 2000 meski harus takluk dari Prancis di final. Toldo kemudian bergabung dengan Inter pada 2001 hingga akhirnya pensiun pada 2010.
2. Francesco Antonioli
Francesco Antonioli (sumber: Getty Images)
Dilahirkan di Monza, Italia, Antonioli tumbuh sebagai pemain di jajaran Primavera Milan. Dipinjamkan ke Monza, Antonioli melakukan debut profesionalnya bersama klub pada tahun 1986, pada usia 16 tahun.
Dia juga melakukan debutnya di Milan di Coppa Italia, pada September 1988, dan membuat debut Serie A nya dengan Milan pada April 1992 dalam kemenangan 1-0 atas rival sekota Inter.
Tidak dapat menggusur Sebastiano Rossi sebagai penjaga gawang reguler, Antonioli bergabung dengan Bologna pada tahun 1995, dimana ia menjadi penjaga gawang pilihan pertama. Pada musim pertamanya ia langsung berhasil membantu klub barunya itu untuk mendapatkan promosi ke Serie A. Bersama Bologna ia bahkan berhasil mencapai semifinal Piala UEFA musim 1998-99, prestasi yang luar biasa.

Prestasinya itu membawanya bergabung dengan Roma pada tahun 1999. Musim pertamanya berjalan kurang baik ketika hanya bisa finis di posisi keenam di Serie A. Namun, musim beikutnya merupakan puncak dari karir Antonioli. dimana ia berhasil memenangkan Scudetto dan Supercoppa Italiana.
3. Carlo Cudicini
Carlo Cudicini (sumber: Getty Images)
Carlo Cudicini adalah putra mantan kiper Milan di era 60-70an, Fabio Cudicini. Cudicini memulai karirnya di tim muda AC Milan pada tahun 1990, tetapi kesulitan untuk menggeser kiper utama Sebastiano Rossi dan dipinjamkan ke berbagai klub.
Meski kesulitan mendapatkan waktu bermain reguler selama bertahun-tahun, pelatih Chelsea, Gianluca Vialli membawanya ke Inggris pada tahun 1999. Bersama klub London ini, ia juga tidak langsung menjadi kiper utama. Setelah melakukan debut melawan Skonto Riga di kualifikasi Liga Champions UEFA, Cudicini mengakhiri musim pertamanya di Chelsea dengan hanya 3 penampilan di semua kompetisi.
Musim berikutnya, ia mulai tampil lebih teratur dan berbagi tempat dengan kiper asal Belanda, Ed de Goey. Karirnya pun meningkat sejak saat itu. Cudicini bahkan terpilih sebagai Pemain Terbaik Chelsea untuk musim 2001-02 oleh para penggemar.
Namun, kedatangan Petr Cech di tahun 2004 dan masalah cedera membuatnya turun menjadi pilihan kedua di Chelsea. Cudicini sendiri mengaku nyaman berada di Chelsea dan membungkam desas-desus bahwa dia sedang mencari cara kembali ke Italia ketika dia menandatangani perpanjangan kontrak dengan Chelsea di Februari 2006.

Cudicini sempat mendapat kesempatan bermain reguler ketika Cech menderita cedera di musim 2007-08, mengkoleksi 19 laga di semua kompetisi. Ia akhirnya meninggalkan Chelsea pada tahun 2009, dan menyebrang ke Tottenham Hotspurs.

Tidak ada komentar