Breaking News

Catenaccio Helenio Herrera dan Awal Kejayaan Inter di Eropa

Tidak ada manajer dalam sejarah Inter yang lebih pantas mendapatkan pujian abadi daripada Helenio Herrera.

Sandro Mazzola dan Helenio Herrera (sumber: thesefootballtimes.co)
Mantan pelatih Inter Milan, Helenio Herrera adalah salah satu manajer terhebat dalam sejarah sepak bola. Dia adalah seorang inovator dan pelopor. Inter cukup beruntung memiliki dia di pinggir lapangan mereka selama hampir satu dekade. 
Filosofi taktik ikonik Herrera memberi Inter tiga gelar Serie A, dua Liga Champions Eropa, dan dua Piala Intercontinental selama periode 1960-1968.
Herrera menandatangani kontrak dengan Internazionale di tahun 1960. Sebelum membawa Herrera, presiden Angelo Moratti tidak pernah membawa pulang piala Liga Italia Serie A ke tangan Inter semenjak tahun 1954. Musim sebelumnya, mereka hanya mampu finis di urutan keempat, jauh di belakang sang juara Juventus. 
Misi Herrera tentu saja adalah mendapatkan scudetto bersama Inter.

Catenaccio Milik Herrera

Herrera dikenal di Italia atas filosofi taktik catenaccio miliknya yang unik dalam sistem formasi 5-3-2. Bersama dirinya Inter menjadi tim dengan strategi serangan balik yang cepat dan mematikan.
Formasi 5-3-2 milik Herrera menggunakan empat bek yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing mengapit seorang sweeper di belakang garis pertahanan Inter. Peran sweeper ini diisi oleh kapten dan legenda Inter, Armando Picchi
Giacinto Facchetti dan Herrera (sumber: thesefootballtimes.co)
Permainan Inter dimulai dari Picchi yang kemudian memberikan bola ke sang ArsitekLuis Suarez atau memberikannya ke kedua wingback yang dengan cepat akan melemparkan bola ke garis depan.
Herrera sering dikritik karena bermain terlalu defensif sehingga permainan Inter pun menjadi membosankan. Namun dalam sistem ini justru muncul sebuah nama, Giacinto Facchetti. Ia menjadi bek sayap pertama yang menghasilkan banyak gol, menyaingi para penyerang klub top Eropa.

Scudetto dan Awal Kejayaan Inter di Eropa

Keberhasilan klub rival, AC Milan memperoleh tropi Liga Champions pertama mereka di tahun 1963 memotivasi Inter untuk ikut memenangkannya. Setelah akhirnya berhasil merebut scudetto di musim 1962-63, Inter berhak menjadi wakil Italia di Liga Champions untuk musim 1963-64. Mereka menemani Milan yang merupakan juara bertahan Liga Champions musim sebelumnya.
Perjalanan Milan di musim tersebut harus terhenti di babak perempat final setelah mereka dikalahkan oleh juara Spanyol, Real Madrid. Sebaliknya, Inter justru berhasil meraih kemenangan demi kemenangan hingga babak final dan pada akhirnya berhadapan dengan Real Madrid.
Formasi Catenaccio Herrera (sumber: koleksi pribadi)
Bermain dengan sepak bola bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat, Inter justru berhasil menghancurkan Real Madrid dengan skor 3-1. Inter  berhak membawa tropi Liga Champions pertama mereka berkat dua gol dari legenda Sandro Mazzola dan satu gol dari Aurelio Milani. 
Di pertandingan final tersebut Inter menunjukkan superioritasnya dengan catenaccio. Dengan pertahanan yang dalam, man-to-man marking, dengan Picchi menyapu bola yang lepas.
Kemenangan ini ternyata menjadi awal mula dari kejayaan Inter di kompetisi Eropa. Helenio Herrera dan Inter mengukuhkan status mereka sebagai tim elit Eropa, hingga kepindahan sang pelatih ke Roma di tahun 1968.
Herrera menjadikan Nerazzurri sebagai kekuatan dominan dalam sepakbola sepanjang tahun 1960-an. Meskipun sudah setengah abad sejak Grande Inter menguasai Eropa, periode tersebut masih dibicarakan hingga hari ini.
Sumber data:
uefa.com, transfermarkt.com, thesefootballtimes.co